Banyak orang salah paham dalam menilai dan memaknai kesuksesan. Berikut
ini beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi dan bagaimana realita di
lapangan:
1. Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, Pendidikan
dan lain sebagainya
Padahal setiap orang dapat meraih
keberhasilan, yang terpenting adalah bagaimana kita menginginkannya kemudian
melakukan sesuatu untuk mencapainya. Banyak juga orang sukses dengan latar
belakang keluarga yang berantakan, tidak mampu atau mempunyai pendidikan yang
rendah dan terpaksa atau memilih drop out.
Ini bukan berarti pendidikan tidak penting, karena mereka tetap memilih
untuk sukses dan juga menginginkan pendidikan yang terbaik untuk generasi
berikutnya. Pelajaran yang dapat diambil yaitu kita tidak boleh terjebak pada
latar belakang, masa lalu dan gelar, karena sebenarnya kita dapat belajar di
manapun dan kapan pun.
2. Orang sukses tidak melakukan Kesalahan
Realitanya orang-orang sukses justru
melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan. Bahkan melalui
banyak kegagalan dalam usahanya mencapai hasil terbaik. Bedanya mereka tidak
terpuruk pada kegagalan namun berusaha bangkit dan memperbaiki kesalahannya. Sukses adalah kemampuan untuk melewati
kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat.
Kegagalan besar biasanya membuka jalan ke arah kesuksesan besar,
pertanyaan berkualitas akan menghasilkan jawaban yang berkualitas pula.
3. Agar sukses kita harus Bekerja lebih dari 60 jam seminggu
Sebenarnya persoalannya bukan
terletak pada lamanya kita bekerja namun bagaimana lebih kepada bagaimana kita
dapat melakukan sesuatunya dengan benar. Yang perlu diingat adalah produktivitas
dan kualitas lebih penting dari sekedar kuantitas.
4. Hanya bisa sukses jika bermain sesuatu dengan Aturan
Pertanyaannya sekarang, “Siapakah yang membuat aturan tersebut?” Setiap
situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus
mengikuti aturan namun di saat lain kitalah yang harus membuat aturan.
5. Jika meminta Bantuan tidak akan sukses
Padahal sukses jarang sekali terjadi
di saat-saat vakum. Justru dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain
dapat membantu keberhasilan kita. Sesungguhnya ada banyak sekali orang-orang
semacam itu.
6. Diperlukan banyak Keberuntungan untuk mencapai kesuksesan
Kenyataannya untuk mencapai
kesuksesan hanya dibutuhkan sedikit saja keberuntungan. Karena akan lebih
banyak dibutuhkan kerja keras, pengetahuan, kecerdasan dan penerapan/ latihan
serta fokus.
“Kesuksesan saya,
bagian dari itu tentunya, adalah bahwa saya telah fokus dalam beberapa hal.” (Bill
Gates)
7. Sukses adalah bila kita mendapatkan banyak Uang
Uang hanyalah salah satu dari begitu
banyak keuntungan yang didapat dari kesuksesan. Uang juga tidak menjamin
kesuksesan kita.
8. Sukses adalah jika semua orang Mengakuinya
Sifat alamiah manusia adalah
menginginkan pengakuan. Padahal kita mungkin dapat meraih lebih banyak orang
dan pengakuan dari orang lain atas apa yang kita lakukan. Namun meskipun hanya
ada kita sendiri yang mengetahuinya kita tetap sukses.
9. Sukses adalah Tujuan
Padahal sukses lebih dari sekedar
kita bisa meraih tujuan (goal) kita.
Katakan bahwa kita menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan, “Atas hal apa?”
10. Sukses jika Kesulitan berakhir
Kita bisa saja sukses tapi kita
bukan tuhan. Kita tetap harus melalui jalan yang naik turun, rintangan atau
halangan akan selalu ada. Setiap rintangan yang berhasil diatasi akan membuat
kita menjadi lebih kuat. Setiap tantangan yang berhasil kita taklukan akan
menghasilkan kegembiraan yang sempurna. Memang tidak mudah meraih kesuksesan
namun tidak berarti sangat sulit mencapainya. Itu semua tergantung bagaimana sudut
pandang kita, keyakinan, keuletan dan kesabaran kita. Anak balita dapat berdiri
dan berjalan kemudian berlari, sebelumnya melalu jatuh bangun juga bukan? Nikmati
saja apa yang telah kita raih dan hidup setiap hari sebagai mana seharusnya. Kahlil
Gibran pernah berkata, “Barang siapa yang ingin melihat fajar, dia harus
bersedia menjalani malam.”
Hakikat
kesuksesan tidak selalu ditentukan berdasakan sebanyak apa materi yang berhasil
kita dapatkan atau dari seberapa besar pengakuan orang lain semata.
Namun
lebih pada terjadinya balance antara proporsi target, upaya , kontribusi bagi
sesama, dan kepuasan yang dirasakan, serta waktu yang masih tersisa untuk
menikmatinya.
[Tulisan ini didapat
dari pocket book Coffee Break seri sukses dan kutipan dari buku Dari Penjara Taliban
Menuju Iman serta tambahan dari pendapat penulis sendiri]
No comments:
Post a Comment