Kecenderungan
esoterik yang terjadi di Eropa selama akhir Abad Pertengahan, khususnya
sebagaimana yang dipraktikkan oleh para ahli alkimia (alchemist), sangat banyak yang berakar dari Kabbalah.
Ajaran Kabbalah merupakan ajaran paganisme yang memadukan kepercayaan
terhadap kosmos dengan jiwa manusia, sumber dari ajaran Talmud yang kini banyak
dianut oleh kaum Zionis-Yahudi.
Kabbalah
juga lekat dengan ritual-ritual ajaran kegelapan dan satanisme. Banyak ritual yang dilakukan para Kabbalis guna “memelihara” jiwa Kabbalahnya; antara lain: ritual
meminum darah, ritual pengorbanan nyawa manusia, ritual seks bebas, dan
lain-lain.
Berabad-abad
lalu Gereja (Vatikan-Katolik) telah menentang ajaran ini. Namun para Kabbalis melakukan perlawanan terhadap
Gereja. Bahkan mendirikan gerejanya sendiri dengan nama Satanic Church (Gereja
Setan).
Di
Indonesia, kasus Gereja Setan pernah disebutkan ada di Bandung dan tempat
lainnya, namun beritanya menguap begitu saja.
DEFINISI
DAN ASAL KABBALAH
Kata Kabbalah (Qabbala)
atau
Qibil dalam bahasa Ibrani
secara harfiah berarti lisan, tradisi lisan, yang diteruskan atau diwariskan
secara lisan.
Pada mulanya istilah ini bersifat netral,
namun kemudian ketika kaum Yahudi menggunakan istilah ini untuk menyembunyikan
dan memelihara kepercayaan mistis-esoteris
kelompoknya, istilah ini berubah menjadi lebih bersifat politis dan eksklusif.
Kabbalah mempelajari arti tersembunyi dari Taurat dan
naskah-naskah kono Yahudi.
Ia diterima sebagai
ilmu kebatinan Yahudi namun sebagian elemen yang dikandungnya menunjukkan bahwa
ia terbentuk jauh lebih dahulu dari Taurat dan tersebar luas bersama agama
Yahudi setelah Taurat diturunkan.
Menurut Encarta
Encyclopedia (2005) istilah Kabbalah berasal dari bahasa Ibrani
yang memiliki pengertian luas sebagai ilmu kebatinan Yahudi atau Yudaisme (Judaism) dalam bentuk dan rupa yang
amat beragam dan hanya dipahami oleh sedikit orang. (Rizki Ridyasmara, 2006: 20)
Ahli sejarah Prancis,
Gougenot des Mousseaux, mengatakan bahwa
Kabbalah jauh lebih tua daripada
agama Yahudi.
Ketika dikaji lebih
dekat, kita akan menemukan fakta bahwa Kabbalah
adalah suatu sistem yang berakar kepada penyembahan dan pemujaan berhala.
Ahli sejarah Yahudi, Theodore Reinach, menyebut Kabbalah sebagai racun teramat halus
yang menyusupi dan memenuhi nadi agama Yahudi.
Solomon
Reinach mendefinisikan Kabbalah sebagai salah satu penyimpangan
pikiran manusia yang terburuk karena doktrinnya sebagian besar berhubungan
dengan ilmu sihir.
Selama ribuan tahun Kabbalah telah menjadi salah satu batu
pondasi bagi setiap jenis upacara sihir dan kemudian menjadi
induk dari segala induk ilmu sihir yang ada di dunia hingga hari ini.
Para rabbi yang
mempelajari Kabbalah dipercaya
memiliki kekuatan gaib yang besar.
Dianutnya Kabbalah oleh orang-orang Yahudi mengundang tanda tanya besar bagi
Harun Yahya, peneliti muslim asal Turki yang bernama asli Adnan Oktar.
“Ini sungguh aneh, jika kita memandang
Yahudi sebagai sebuah agama monoteistik, yang diawali dengan turunnya Taurat
kepada Nabi Musa AS.
Tapi kenyataannya di dalam agama ini
ada sebentuk sistem yang disebut Kabbalah, yang mengadopsi praktik-praktik
dasar sihir yang sebenarnya bertentangan dengan Taurat.
Hal ini memperkuat apa yang telah
disebutkan sebelumnya, dan menunjukkan bahwa Kabbalah sebenarnya merupakan
elemen jahat dari luar yang menyusup ke dalam Yudaisme”, ungkap Harun Yahya. (Rizki Ridyasmara, 2006: 21)
Banyak pula orang
non-Yahudi yang telah terpengaruh dengan Kabbalah
dan mencoba mempraktikkan ilmu sihir dengan menggunakan doktrin-doktrinnya.
Murat
Ozgen, seorang Freemason
Turki, menulis dalam bukunya, Masonluk
Nedir ver Nasildir? (Apa dan Seperti Apa Freemasonry Itu?):
“Kita tidak
mengetahui dengan jelas dari mana Kabbalah datang atau bagaimana ia
berkembang”.
Kabbalah
sarat dengan berbagai filsafat esoteris dan ritual penyembahan serta pemujaan
berhala, bahkan penyembahan iblis;
yang telah ada jauh sebelum Taurat-Musa
dan telah menyebar luas bersama Judaisme,
yang seluruhnya berurat-berakar pada praktek-praktek kebatinan serta
penyembahan dewa-dewi di zaman Mesir Kuno.
Ilmu-ilmu sihir kuno tersebut biasa
dikerjakan dan menjadi alat kekuasaan para pendeta tinggi di sekitar Fir’aun. Seperti yang diungkapkan oleh ahli sejarah Yahudi Fabre d'Olivet.
“Kabbalah merupakan suatu tradisi yang
dipelajari oleh sebagian pemimpin Bani Israil di Mesir Kuno, dan diteruskan
sebagai tradisi dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi,” ungkap d’Olivet.
Para sejarawan Barat menyepakati bahwa
Kabbalah merupakan kepercayaan inti
dari kelompok mistis tertua dunia yang dikenal dengan sebutan Kelompok Persaudaraan Ular (Brotherhood
of the Snake).
Rezim Raja Namrudz di Babylonia dan Fir’aun
di Mesir merupakan tonggak-tonggak awal yang amat penting bagi perjalanan
kepercayaan ini.
Di masa-masa pra dan awal Perang
Salib, sekitar abad ke-11 Masehi, Kabbalah
mulai menampakkan diri di daerah Perancis Selatan.
Peneliti Kabbalah Barat, Olivia Prince
dan Lynn Picknet, penulis buku “The Templar Revelation”, menyatakan
bahwa pembawa ajaran ini salah satunya
adalah kedatangan sepasukan Ksatria Yohanit dari Calabria, Belgia, ke sebuah
wilayah yang dikuasai Mathilda de Tuscany
dan Godfroi de Boullion (Knights Templar).
Tepatnya di Aux en Provence lah tradisi
lisan Kabbalah dibukukan. Daerah Prancis Selatan daerah yang lazim disebut
wilayah Languedoc-Roussillon ini setiap
22 Juli digelar hari pesta Maria Magdalena secara besar-besaran dan meriah.
Tahta Suci Vatikan mengenal
daerah ini sebagai sarang Heresy. Mungkin
karena itulah wilayah selatan Perancis sampai saat ini merupakan daerah yang tertinggal dalam
pembangunan fisik (ditelantarkan?) dan dibiarkan tumbuh dengan sendirinya.
Selatan Perancis merupakan daerah
kuno yang sudah ditinggali dan sudah memiliki kepercayaan jauh sebelum agama
Kristen lahir.
Terdapat banyak terowongan di
bawahnya yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Banyak rahasia dan
mitos di sini, antara lain harta karun Templar dipercaya juga dipendam di dalam
tanahnya.
Konon, Yoseph Arimatea
menyelamatkan Maria Magdalena dari Yerusalem ke Perancis Selatan ini dan Maria
meninggal dunia di sini.
Orang-orang di sini percaya jasad Maria Magdalena — sosok yang
sangat dipuja oleh persaudaraan-persaudaraan rahasia okultisme
seperti Illuminaty,
Templar, Rosikrusian, dan Freemasonry,
sebab itu Maria Magdalena dianugerahi julukan ‘Iluminatrix’ yang berarti “Cahaya di atas Cahaya”, serupa dengan
arti nama Lucifer — dikubur di dalam tanahnya.
Sebab itu, ada larangan resmi
untuk menggali tanah di sekitar daerah ini bahkan untuk menanam sebatang pohon
pun!
Banyak gereja yang didedikasikan
kepada Maria Magdalena. Karenanya daerah ini dinobatkan sebagai pusat Magdalenaisme.
Daerah ini juga disebut sebagai pusat
pemujaan terhadap Yohanes Pembaptis.
Karena gereja Yohanes Pembaptis banyak bertebaran di sini.
Selain itu daerah ini juga terkenal
dengan ajaran paganisme dan okultisme dengan segala legenda dan
mitosnya. Bahkan Prince dan Picknett menyebut wilayah ini sebagai jantung heresy Eropa!
Wilayah bekas salah satu markas para Knight
Templar tersebut sekarang menjadi salah satu destinasi wisata para
turis lokal maupun asing.
Hal ini salah satunya berkat Dan
Brown yang menyebutkan tempat ini di novel karyanya berjudul “The
Da Vinci Code”. Novelnya sempat dicekal di berbagai negara.
Meski begitu, film dengan judul yang
sama dengan novelnya berhasil dibuat dan dirilis. Film yang dibintangi Tom
Hanks dan Audrey Tatou ini pun tak lepas dari kontroversi seperti novelnya.
Pro dan kontra pun mewarnai pembuatan
dan penayangan film ini. The Da Vinci
Code telah berhasil membuat Vatikan kebakaran jenggot dan dunia kristen Katolik
terguncang.
KABBALAH
MENJADI TREND DI KALANGAN SELEBRITI DUNIA
MADONNA |
Beberapa
selebriti dunia yang menjadi pemeluk atau mempelajari Kabbalah yaitu penyanyi dan aktris genius Madonna,
pesepakbloa David Beckham dan istri
tercintanya Victoria “Posh” Spice Girl,
Demi Moore
dan mantan suaminya, aktor genius Ashton Kutcher,
Britney Spears,
Lindsay Louhan, Keira Knightley, Elizabeth
Taylor, Guy Ritchie, dan Jeff Godblum.
Jenifer Minar
mengutip penulis buku “The
72 Names of God: Technology for the Soul”, Yehuda Berg, dalam artikel berjudul “Celebrities and Kabbalah… Why The Fascination?”,
yang
dimuat dalam AssociatedContent.com
menyatakan bahwa trend selebriti dunia
mempelajari Kabbalah lebih didorong
oleh kekosongan jiwa mereka di tengah gemerlapnya kehidupan kaum jetset.
“Mereka sudah memiliki segala
mimpi yang diinginkan semua manusia namun di dasar hati mereka yang paling
dalam mereka tetap merasa haus.
Mereka bingung dan bertanya pada
diri sendiri tentang keberadaan mereka dan kehidupan dunia ini. Apa makna hidup
bagi mereka. Sebab itu mereka mencari-cari jawabannya?”, ungkap
Berg.
Madonna
yang memiliki nama Kabbalis Esther
pun megakuinya. Dia merasa hidupnya
menjadi lebih bermakna setelah memeluk Kabbalah
sebagai pedoman kehidupan religinya.
“Kabbalah telah mengubahku
menjadi lebih baik. Ia (Kabbalah) mampu mengurangi egoisme yang ada dalam
diriku. Bukan itu saja, Kabbalah juga memberikan ruang yang lebih luas guna
dipakai sebagai sarana kontemplasi bagi banyak hal, ”
ujar Madonna.
Madonna
memang dikenal sebagai ikon selebritis Kabbalis. Salah seorang penyanyi pop, Britney Spears, mengikuti jejak Madonna masuk
menjadi anggota Kabbalah.
Ketika
Spears menyatakan diri masuk Kabbalah,
Madonna memberinya buku tentang Kabbalah
sebagai hadiah khusus darinya. Bagi Spears, Kabbalah
memberinya banyak kebebasan dalam berekspresi.
Menurut
kabar diberitakan – saya tidak tahu apakah kabar yang pernah beredar ini benar
ataukah hoax – bahwa Spears telah keluar dari Kabbalah saat mempunyai hubungan dekat dengan paparazzi muslim.
Setelah
ditinggalkan Britney Spears, Madonna
mendekati Lindsay Louhan dan berhasil
memperkenalkan serta mengajaknya masuk Kabbalah.
Inisiasi Lindsay Louhan sebagai anggota The Kabbalah Center
of Los Angeles dilakukan Madonna
di atas panggung pembukaan MTV Award
di tahun 2003 di mana lantai panggung didesain berbentuk papan catur.
Lindsay Louhan
memiliki nama Kabbalis Rose, sebuah
nama kuno yang memiliki arti sangat penting dan khusus dalam ritual Kabbalah.
Salah
satu kuil Kabbalah kuno yang didirikan pelarian Templar berdiri di Skotlandia
dan diberi nama Rosslyn
Chapel (Kapel Rose).
Dalam
salah satu film yang dibintangi Louhan “I
Know Who Kills Me”, jika diperhatikan cover
DVD/ posternya bergambar bunga mawar/ rose.
Apakah
suatu kebetulan atau Lindsay sendiri yang meminta? Atau memang pihak kru film
juga sudah mengetahuinya atau bahkan mereka juga anggota Kabbalah?
Louhan
memang termasuk orang yang open minded.
Dia tidak membatasi dirinya dengan hanya mempelajari satu agama atau
kepercayaan saja.
Mulai
tahun Louhan dikabarkan mempelajari kitab suci agama Islam, AL-QUR’AN. Hal ini diketahui saat dia tertangkap
kamera sedang membawa terjemahan AL-QUR’AN.
Saat
dikonfirmasi Louhan membenarkan hal ini. Dia memang sedang mempelajari AL-QUR’AN.
Bahkan
dia pernah menulis beberapa kutipan yang ia dapat dari AL-QUR’AN di status media sosialnya, namun sepertinya keliru dan
mengundang komentar negatif dari para netizen.
Pengakuannya
tentang ketertarikannya pada ajaran Islam ini juga mengundang cibiran para
netizen. Hal ini karena track record aktris
dan penyanyi ini yang terkesan buruk di mata masyarakat.
Fenomena
banyaknya selebriti dunia yang memeluk Kabbalah
di atas tak lepas dari peran Kabbalah
Centre (pusat Kabbalah) yang berdiri di kota-kota besar di Amerika
maupun Eropa.
Menurut
Jennifer Minar setidaknya ada 50 pusat Kabbalah
tersebar di seluruh penjuru dunia, siapa pun bisa masuk ke sana dan menjadi
anggotanya.
Kaballa mmg lbh tua Dr yahudi, ada sjk yaqub, dan anda Perlu baca the 6th and 7th books of moses, ini lah keajaiban Tuhan Ibrahim, yaqub, dan musa, ketika musa berhadapan dgn dukun"firaun, ini tdk ada hubunganya dgn satanic magic spt yg anda tulis,
ReplyDeletePiye.. bingung q..
Delete