| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Wednesday 12 November 2014

HAGANAH: METAMORFOSIS HASHOMER

     Kelompok ekstrim sebelum berdirinya Israel di negara Palestina setelah Hashomer adalah Irgun HaHagannah Ha’vri atau biasa disebut Haganah. Yang unik adalah Haganah (baca: hah gah nah) terbentuk berdasarkan usul dari Hashomer.
Jauh sebelum Israel berdiri, kelompok-kelompok ekstrim yahudi memang selalu membuat kekacauan dan menghancurkan umat Islam di Palestina dengan program-program yang telah disusunnya. Israel berdiri pun tidak lain adalah hasil dari kekuatan tangan-tangan kelompok ekstrim yahudi ini.

SEJARAH HAGANAH
    Dalam postingan sebelumnya telah dibahas tentang Hashomer. Hashomer adalah kelompok teroris Yahudi yang bermetamorfosis menjadi sebuah kelompok teroris Zionis lainnya bernama Haganah. 
Menurut Ami IsseroffHaganah adalah gerakan bawah tanah Yahudi yang didirikan pada tahun 1920 dengan nama resmi Irgun HaHagannah Ha’vriHaganah bisa dikatakan sebagai salah satu pilar organisasi pramiliter Yahudi di wilayah Palestina saat masih menjadi wilayah mandat Britania Raya (Inggris) sejak tahun 1920 sampai dengan tahun 1948.
Madjid Shafa menyatakan bahwa kelompok ini merupakan Organisasi Militer Zionis yang memulai aktifitasnya sejak tahun 1921 di Yerusalem. Tujuan mereka adalah mengusir rakyat Palestina dan menggantinya dengan orang-orang Yahudi. Saat pembentukan organisasi tersebut pemimpin mereka mengatakan bahwa tujuan dari didirikannya Haganah adalah membela kehidupan, kepemilikan dan keagungan bangsa Yahudi.
Karena itulah ketika Haganah terbentuk banyak elemen pasukan Yahudi yang segera bergabung dalam barisan Haganah. Mereka notabene adalah orang-orang Yahudi yang pernah berperang di Balkan bersama pihak Inggris pada pertengahan Perang Dunia I (1917-1918).

        Menurut Madjid Shafa, membanjirnya para imigran Yahudi dari beberapa negara Eropa - khususnya Eropa Timur – di tahun 1920 sampai dengan tahun 1930 semakin memperkuat salah satu sel kelompok teroris Zionis ini. Hal ini dikarenakan bahwa sebagian besar imigran yang baru datang adalah pemuda. Banyak dari mereka yang juga memiliki pengalaman di bidang organisasi milisi dan rahasia di tempat-tempat pemukiman Yahudi di Eropa Timur. Pada tahun yang sama, Haganah di bawah pimpinan David Ben-Gurion melaksanakan aksi teror dan kekerasan. Haganah yang semula hanya terbatas sebagai kekuatan bersenjata demi mempertahankan pemukiman imigran Yahudi, kemudian berubah menjadi laskar yang melakukan penyerangan terhadap warga Arab-Palestina. Mereka juga melakukan pengadaan dan pembelian senjata untuk merancang konflik dengan masyarakat Arab-Palestina yang kemudian dikenal dengan rencana Ben Zion Dinos, sebuah rencana yang menyusun daftar dan tanggal aksi pembunuhan terhadap para pemimpin Arab-Palestina saat itu.

     Pemilihan tempat-tempat pemukiman Yahudi yang murni dibangun dengan tujuan strategis dan politis sangat berpengaruh dalam terbentuknya Haganah dan pola pikir para anggotanya. Pemilihan tempat pemukiman Yahudi tidak hanya berlandaskan pada faktor ekonomi namun juga faktor kebutuhan pertahanan sentral dan strategi penempatan warga Yahudi berdasarkan jaminan akan eksistensi politik warga Yahudi di seluruh tanah Palestina.
Menurut mereka berhadapan langsung dengan warga Arab secara khusus akan mempengaruhi faktor ekonomi. Menurut mereka hal ini pada gilirannya akan menjadikan pemukiman Yahudi tersebut menjadi sebuah benteng kokoh untuk pertahanan Haganah. Program-program ekonomi dan pertanian pun akhirnya dijalankan secara bersamaan dengan program militer.
Haganah memiliki dua komando rahasia yakni Komando Tinggi Sipil dan Komando Tinggi Militer, dua komando ini tunduk pada kelembagaan Zionis yang berpusat pada agen-agen Yahudi.

EKSPANSI HAGANAH
     Pada awal perkembangannya, Haganah mengadakan hubungan dengan organisasi Persatuan Para Buruh Yahudi di Israel bernama Hestodort. Pada periode tahun 1920-an Haganah menyiapkan landasan untuk aktivitasnya di bidang spionase, penyelundupan senjata dan pemindahan orang-orang Yahudi ke Palestina.
Abdul Wahhab Maisiri menyatakan bahwa Yosef Hekht - seorang pemimpin Haganah - dalam laporannya kepada David Ben Gurion terkait masalah ini mengatakan, “Di masa itu, Haganah memiliki 27 senapan mesin, 750 senapan 1050 revolver, dan 750 granat. Karena jumlah senjata ini dirasa tidak cukup untuk menguasai Palestina maka para personil Haganah berusaha mengimpor senjata dari luar negeri. Hal ini dilakukan melalui penyelundupan senjata dan pembangunan beberapa pabrik kecil pembuat senjata ringan.”
Mulanya perlindungan terhadap semua koloni dan pemukiman Zionis masih berada di bawah komando pusat Haganah tetapi setelah peristiwa Revolusi 1929 Haganah mulai mengatur kelembagaannya atas dasar ekspansi, perluasan pendudukan dan operasi teror. Haganah juga mengumpulkan berbagai perangkat senjata, menyimpan bahan logistik dan memproduksi sebagian lainnya pada tahun-tahun berikutnya.

      Ketika Buku Putih Kedua dipublikasikan pada tanggal 21 oktober 1930, yang mencakup pasal-pasal pemindahan orang-orang Yahudi ke Palestina maka pihak Zionis memutuskan untuk memperkuat Haganah dan menggunakan beberapa cara untuk menghalangi kedatangan yang tidak diinginkan dari warga Yahudi ke Palestina.

    Pada tahun 1931 Haganah pun terpecah. Hal ini terjadi menyusul pertikaian di tubuh internal mereka sendiri dan memunculkan sebuah faksi bernama Haganah B. Namun pada tahun 1936 kelompok sempalan tersebut kembali bergabung ke Haganah meski sebagian lainnya menolak kembali dan lebih memilih membentuk kelompok baru benama Irgun.

   Haganah, salah satu kekuatan yang mencetak sejarah bagaimana kelompok-kelompok Yahudi tetap eksis hingga sekarang. Dan tepat 83 tahun lalu hingga saat ini United Kingdom (Inggris) telah terbukti menjadi salah satu negara Barat yang jelas-jelas membantu keeksisan kelompok yahudi ini.
Haganah rupanya telah bekerjasama dengan pasukan Inggris dalam rangka meredam revolusi rakyat Palestina tepatnya di tahun 1929. Atas kerjasama itu pula pemerintah sementara Inggris menugaskan salah seorang perwiranya untuk membentuk Brigade-Brigade Zionis demi memadamkan revolusi rakyat Palestina. Pemerintah sementara Inggris juga memberi ijin kepada Haganah untuk membentuk satuan polisi bernama Nou Therim yang terdiri dari 22.000 prajurit yang dilengkapi senjata dan sarana militer lainnya.

     Pada tahun 1937 Haganah membentuk sebuah unit khusus bernama Mossad Aleya Bet. Unit ini bertugas mengawasi operasi penyelundupan orang-orang Yahudi ke Palestina. Di tahun yang sama sebuah unit lain dengan nama sandi Richsen dibentuk untuk memperoleh senjata. Selain itu ada juga Shirot Yadiot atau Sha yang bertugas menjaga kepentingan intelejensi milisi Haganah.
Sebagian besar operasi Aleya Bet dan Richsen diemban oleh Haganah. Sedangkan Sha memainkan peran penting dalam mensukseskan jalannya berbagai operasi ini. Sebagai contoh, Haganah memberikan informasi tentang kiriman muatan senjata untuk pasukan Inggris di Palestina. Dalam banyak kasus, senjata-senjata ini justru jatuh ke tangan Haganah.
Melalui kesepakatan khusus yang dibuat oleh Aleya Bet dengan manajemen operasi khusus Inggris, mereka mulai mengatur operasi para penerjun payung Haganah di berbagai negara Balkan yang notabene dikuasai oleh Nazi.
Meski alasan resmi dan tujuan yang diprogandakan dari operasi-operasi ini semata-mata untuk mendorong warga Yahudi kawasan Balkan melawan Nazi tetapi para penerjun payung Haganah sama sekali tidak menunjukkan aktivitas di bidang ini. Kegiatan mereka semata-mata difokuskan pada hubungan dengan organisasi-oraganisasi Zionis di kawasan itu dengan tujuan mengkoordinasi operasi pemindahan orang-orang Yahudi ke Palestina. Mereka berhasil memindahkan 10.000 warga Yahudi Balkan ke Palestina.

       Dalam tahun-tahun pertama Perang Dunia II, pemerintah Inggris meminta Haganah untuk bekerja sama kembali, karena ketakutan akan serbuan Kekuatan Poros ke Afrika Utara. Setelah Erwin Rommel dikalahkan di El Alamein pada tahun 1942, Inggris menarik dukungannya terhadap Haganah. Pada tahun 1943, setelah permintaan dan negosiasi yang lama, tentara Inggris mengumumkan pendirian Brigade Yahudi. Ketika Yahudi Palestina diperbolehkan mendaftarkan diri ke dalam tentara Britania Raya sejak tahun 1940, ini adalah pertama kalinya sebuah unit militer khusus Yahudi berperang di bawah bendera Yahudi. Brigade Yahudi terdiri atas 5.000 tentara dan ditempatkan di Italia pada bulan September 1944.
Operasi pengumpulan senjata secara illegal terus dilakukan Haganah hingga tahun 1948, dimana kemudian Negara Zionis Israel berdiri. Sebagai contoh ketika pasukan Inggris mundur dari Palestina pada tahun 1947 sampai dengan tahun 1948, unit Sha memberikan informasi akurat perihal waktu tahap-tahap pengunduran diri mereka kepada Haganah. Informasi-infomasi ini membuat Haganah dapat menduduki tempat-tempat yang ditinggalkan pasukan Inggris. Begitu tempat-tempat ini dikosongkan, dalam tempo beberapa menit saja Haganah berhasil memdapatkan persenjataan mereka.
Hal ini terus berlanjut sehingga ketika masa pendeklarasian berdirinya Israel pada 15 Mei 1948, Haganah telah siap dari segi pasukan maupun persenjataan. Karenanya sangat tidak heran jika Haganah kemudian diizinkan berubah secara resmi menjadi tentara Israel. Langkah ini tak lain dilakukan oleh Ben Gurion Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Rezim Zionis pada masa itu. Begitu rezim Zionis dibentuk Ben Gurion segera mengeluarkan perintah agar Haganah dan Kelompok-kelompok militer Zionis lainnya bergabung untuk menjadi Tentara Israel.

       Pada 28 Mei 1948 pemerintah sementara meresmikan Pasukan Pertahanan Israel sebagai pengganti Haganah. Pemerintah juga tidak mengakui angkatan bersenjata selain dari itu. Irgun melanggar keputusan ini yang kemudian melahirkan perselisihan antara Haganah dan Irgun. Perlahan-lahan Irgun meletakkan senjata dan Menachem Begin mengubah milisinya menjadi sebuah partai politik yang bernama Herut.
(To be continued...)

     Insya Allaah di postingan berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain yang merupakan sempalan/ faksi di dalam Haganah bernama Irgun. Ditunggu ya. Jika ada yang salah mohon dikoreksi dan jangan lupa subscribe atau follow. Merci.




[Referensi: Islampos.com,Negara Fiktif, Mausu’ah Al-Mafahim Wa Al-Musthalahat Ash-Shhahyuniyah]

1 comment: