| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Friday 18 March 2016

10 ALASAN BUNUH DIRI BUKAN SOLUSI UNTUK KORBAN PELECEHAN DAN KEKERASAN SEKSUAL

DI BAWAH INI BEBERAPA DERETAN PANJANG KASUS PELECEHAN DAN KEKERASAN SEKSUAL YANG TERJADI DI BEBERAPA NEGARA DI DUNIA

Data diperoleh dari Turn Back Crime (RTV),citizen6 (liputan6.com) dan juga memorial In The Name Of Honor.

SURIAH, AFGHANISTAN, IRAK, YAMAN

Sejak perang yang berlangsung di Suriah (Syria) tahun 2011, kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap perempuan meningkat drastis di negara tersebut. 80% kasus kekerasan seksual menimpa perempuan usia 7-49 tahun.

Selain di Suriah, selama perang Afghanistan, perempuan-perempuan muda Afghanistan dilaporkan dipaksa untuk menikah atau diculik dan bahkan diperkosa.

Bahkan di Irak, tidak jarang petugas menyetrum dan memperkosa perempuan dengan tujuan memaksa mereka mengakui kejahatan.

Di Yaman kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan juga sangat umum terjadi.

KOLOMBIA

Informasi ini dipublish 6 Januari 2015, jadi saya asumsikan data sampai tahun 2014. Kasus kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan seksual meningkat pesat.

Sekitar 41% dari perempuan Kolombia berusia 15-49 tahun menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan pasangannya. 95% kasus kekerasan dalam rumah tangga bahkan tidak dilaporkan.

SOMALIA, NIGERIA

95% dari anak perempuan Somalia (usia 4-15 tahun) adalah korban kekerasan. Perempuan di sana menghadapi ketakutan akan diperkosa atau bahkan dimutilasi.

Perempuan Nigeria juga banyak yang dipukuli, diperkosa, dan dilecehkan; baik secara seksual, mental dan psikologis oleh laki-laki di negaranya.

INGGRIS

Rotherham, November 2010 - 5 laki-laki ditahan atas tuduhan menyekap 3 remaja di bawah umur untuk dijadikan budak seks. Pengakuan mereka akhirnya mengungkap daftar panjang kekerasan terhadap anak di kota Rotherham.

Menurut laporan Profesor Alexis Jay antara tahun 1997 sampai dengan 2013 saja telah terjadi pelecehan dan eksploitasi seksual terhadap 1.400 anak. Terkait tindak pidana eksploitasi seksual anak di Rotherham, polisi mengungkapkan telah melakukan 29 penangkapan.

Korban yang kebanyakan perempuan ini, diperkosa oleh beberapa pelaku, diculik, kemudian dijual ke kota lain di Inggris. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga dipukuli dan diintimidasi.

DENMARK

Antara tahun 2003 sampai dengan 2014 telah terjadi kasus perkosaan sebanyak 212 dari 615 kasus kriminal lainnya di penampungan migran. Tahun 2014, lima pencari suaka telah ditahan atas tuduhan perkosaan.

PAKISTAN

Juni 2002 Mukhtar Mai (MM) diperkosa empat laki-laki klan Mastoi di desanya. Perkosaan tersebut merupakan “hukuman adat” atas “kejahatan susila” adik laki-laki MM, Abdul Syakur yang didakwa tanpa bukti berzina dengan gadis Mastoi yang berkasta lebih tinggi.

MM pun terpaksa menjalani hukuman adat tersebut untuk “menebus kehormatan” keluarganya yang bersuku Gujar, kasta yang lebih rendah dari Mastoi. Miris, di desa MM tinggal, tubuh perempuan dijadikan sebagai penebus kehormatan keluarganya.

Pengadilan Pakistan menyebut hukuman adat berupa pemerkosaan tersebut sebagai “kejahatan terkeji di abad 21”.
Kisah perjuangan MM tertulis di buku “Atas Nama Kehormatan” (Pustaka Alvabet, 2009).

MEKSIKO

Perempuan bernama Karla Jacinto diculik dan dipaksa melayani setidaknya 30 laki-laki perhari. Melalui The Sun (24 November 2015) seperti dikutip dari liputan6.com, Karla menceritakan kisah kelamnya kepada dunia.

Di usia 12 tahun Karla telah menjadi korban human traficking dan dijadikan budak seks. Karla kerap disakiti dan direndahkan. Hal tersebut berlangsung sekitar 4 tahun lamanya.

AMERIKA SERIKAT

Warga Negara Indonesia bernama Shandra Woworuntu juga pernah menjadi korban human trafficking. Peristiwa ini dialaminya di Amerika Serikat tahun 2001.

Tergiur lowongan pekerjaan bergaji sekitar 90.000.000 rupiah perbulan di perhotelan, justru membawanya terjebak dalam perdagangan manusia dan perbudakan seks.

Selain Shandra, banyak perempuan lain yang menjadi korban. Mereka berasal dari  Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan dan China.  Salah satu korban bernama Nina (15 tahun) asal Indonesia.

Bersama Nina, Shandra berusaha untuk melarikan diri namun kerap gagal. Sampai akhirnya Shandra berhasil kabur meski tanpa Nina. Selama pelariannya Shandra sempat menjadi gelandangan dan pengemis untuk bertahan hidup di negeri paman sam tersebut.


INDONESIA

Bengkulu, April 2016 – Dilaporkan menghilang selama 2 hari, perempuan dengan inisial YN (13 tahun) diperkosa secara bergilir oleh 14 pria (16-19 tahun), yang merupakan kakak senior YN.

Setelah diperkosa korban dibunuh dan dibuang di tepi jalan. 3 hari kemudian baru ditemukan. 2 pelaku dinyatakan masih buron.

Bekasi, Jawa Barat – Kenal lewat Facebook, kemudian kopi darat. Siswi SMA berinisial MS (16 tahun) diperkosa 4 remaja pria. Setelah itu korban dibuang di tengah jalan. Para pelaku telah diamankan.

Tasikmalaya, Jawa Barat, Oktober 2014 – Remaja putri diperkosa pacar.

Jakarta, Juni 2015 – Perempuan diperkosa 4 orang pria. Berawal dari perkenalan via Facebook, kemudian kopi darat. Sebelum diperkosa korban dicekoki minuman keras.

Empat kasus tindakan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia ini semuanya telah direncanakan. [Sumber dari Turn Back Crime (RTV), 23 April 2016]


Kejadian di beberapa negara di atas hanyalah sedikit di antara banyak sekali kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi dan berhasil terungkap di media.


Menjadi korban pelecehan seksual dan atau kekerasan seksual memang merupakan persoalan yang sangat berat bagi siapapun, bukan hanya bagi perempuan, namun juga laki-laki.

Karena faktanya selain perempuan, laki-lakipun dapat menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual.

Kenyataannya di Indonesia, usia anak-anak sangat rentan mendapat perlakuan tidak senonoh/ pelecehan dan kekerasan seksual dari orang dewasa.

Pelecehan dan kekerasan seksual tidak hanya dilakukan oleh orang asing namun terkadang dari orang terdekat mereka. Banyak kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang dialami anak-anak Indonesia dilakukan oleh keluarga, kerabat, tetangga, dan guru mereka.

Meski peristiwa tragis itu berlangsung saat korban masih kecil namun dampaknya akan terus terasa dan terbawa sampai dewasa. Begitupun dengan korban yang sudah dewasa, rasa sakit, marah, dendam tidak akan bisa dengan mudah hilang dari hati dan fikirannya.

Yang menyedihkan adalah ketika korban tidak hanya merasa benci terhadap orang yang telah melecehkan dan memperlakukan dirinya secara kasar, namun juga benci terhadap dirinya sendiri.

Selain menyesali apa yang telah dialaminya, biasanya mereka merasa lemah karena tidak dapat melawan atau mencegah kejadian pahit itu terjadi.

Setelah mereka menyadari bahwa mereka telah menjadi korban kebiadaban orang-orang yang tidak dapat menahan nafsu birahinya tersebut; korban akan merasa jijik dengan tubuhnya, kemudian keseluruhan dirinya, dan juga hidupnya.


Perasaan inilah yang dapat memicu korban pelecehan dan kekerasan seksual untuk melakukan bunuh diri atau sekedar menyakiti fisiknya (outside), dengan tujuan untuk membunuh, menghilangkan atau sedikit mengurangi sakit (inside) yang dirasakannya selama ini. 

SUICIDE IS NOT A SOLUTION 

(BUNUH DIRI BUKANLAH SOLUSI)!


FAKTA TERKAIT BUNUH DIRI DI INDONESIA

Menurut Abdur Rozaki dalam “Suicide Among Indonesian Children/Teenagers” di kyotoreview.org, kejadian bunuh diri pada anak-anak/ remaja Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya.

Fenomena ini mendapat perhatian publik setelah krisis 1998.
Menurut data Komnas Anak antara Januari sampai dengan Juli 2012 telah terjadi 20 kasus bunuh diri anak-anak/ remaja.

Usia termuda korban bunuh diri dalam kasus ini adalah 13 tahun.
Menurut ketua Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, faktor pemicu atau penyebab utama dari 20 kasus bunuh diri tersebut diantaranya:

  • Patah hati, kesedihan (8 kasus)
  • Frustasi karena isu ekonomi (7 kasus)
  • Anak/ remaja berasal dari keluarga yang bermasalah (4 kasus)
  • Masalah sekolah (1 kasus)

Bunuh diri juga marak di perkotaan di mana mereka mempunyai background pendidikan dan kondisi finansial yang bagus.

Latar belakang ekonomi dan tingkat pendidikan seseorang tidak menjamin mereka bebas dari stress dan mampu menangani masalah hidupnya secara rasional.

Children are forced to face a complex reality beyond their emotion control and capacity to overcome certain life problems and when cornered, they decide to choose “short cuts” to find solutions.

Parent no longer have time to attend to the needs of their children as they used to, children become caught between personal problems and the complexity of social challenges in their lives characterized by violence and the atomization of inter-personal relations.

The challenge for Indonesia in the 21st century is to provide the right spaces and conditions for the balanced development of the emotions and logic of its children/teenagers.
(kyotoreviews.org)




10 ALASAN MENGAPA ANDA KORBAN PELECEHAN DAN ATAU KEKERASAN SEKSUAL UNTUK TIDAK BUNUH DIRI:

1. Jika anda percaya agama atau tuhan anda akan takut berdosa karena mengakhiri hidup anda. Jika anda beriman pada tuhan anda tidak akan menyia-nyiakan nyawa yang telah DIA berikan pada anda.

2. Jika anda mempunyai orang yang anda cintai tentu anda tidak ingin meninggalkan mereka

3. Jika anda mempunyai orang yang mencintai atau peduli pada anda anda tidak akan membiarkan mereka sedih dengan kepergian anda, apalagi dengan cara bunuh diri

4. Jika anda menyayangi diri sendiri anda tidak akan menyakiti diri sendiri dan mengakhiri hidup anda, meski hidup menjadi korban pun juga sakit

5. Jika anda menghargai hidup anda tidak akan menyia-nyiakannya dengan menghilangkannya begitu saja

6. Jika anda peduli pada human right tentu anda memberlakukan juga pada diri sendiri, meski apapun yang anda lakukan pada diri anda adalah hak anda. Namun jika hidup anda juga berarti bagi orang lain maka fikirkan kemungkinannya.

7. Ingat jika anda korban semua yang terjadi dan anda alami ini bukan kesalahan anda tapi kesalahan orang yang telah melecehkan dan atau melakukan kekerasan seksual pada anda. So, anda tidak pantas mati karenanya.

8. Ingat hidup anda lebih berarti dan worthy dari pada hidup orang yang telah menghancurkan hidup anda

9. Sekarang fikirkan apa yang lebih baik anda lakukan dari pada bunuh diri? Apa saja kemungkinan yang dapat terjadi dan dapat anda raih dalam hidup anda?

10. Jika anda adalah korban pelecehan dan atau kekerasan seksual tentunya anda tidak ingin ada orang lain yang mengalami hal yang sama. Saya yakin pasti anda ingin membantu mereka bukan?

So, anda bisa mendedikasikan hidup anda untuk itu. Hidup anda akan lebih berarti dan bermakna.

Kita bisa belajar dari Karla Jacinto yang menjadi aktivis penentang human trafficking dan perbudakan seksual. Begitupun dengan Shandra Woworuntu yang selain berjuang membebaskan dirinya, namun juga membantu FBI membebaskan korban lainnya.

Atau kisah inspiratif Mukhtar Mai yang mendirikan lembaga perlindungan dan pendidikan perempuan “The Mukhtar Mai Women’s Welfare Organization”, dan masuk ke dalam daftar “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” (TIME, 2006).

Karla, Shandra dan Mukhtar bukanlah victim tapi survivor. Selanjutnya mereka membuat perubahan dan memberikan pengaruh berarti bagi dunia. Jika mereka bisa, tentu anda pun bisa.


Banyak orang yang ditimpa masalah, dengan cepat merasa putus asa dan kehilangan harapan. Ingatlah, harapan itu akan selalu ada dan menyertai kita yang meyakininya.

Harapan bukanlah sesuatu yang bisa kita lihat sehingga ketika kita tak melihatnya, lalu kita merasa tak ada harapan.
Rasakanlah harapan itu di dalam hati Anda. (Vemale.Com)


Bagi anda korban pelecehan dan atau kekerasan seksual serta peduli pada isu ini maka bersatulah untuk melawan pelecehan dan kekerasan seksual dan membantu para korban.

Ingatlah bahwa semua peristiwa kelam yang anda alami, sehingga menjadikan anda korban, terjadi bukan karena kesalahan anda. Bukan anda yang salah, jadi anda tidak perlu menyalahkan dan membenci diri anda sendiri.

Tanamkan kata-kata pengingat ini dalam hati dan fikiran anda,
You are not a victim, but you are a survivor!
And remember that you are a fighter!




 






Saya tidak ingin menghakimi (judge) di sini tapi semoga postingan saya ini dapat mencegah anda untuk mengakhiri hidup anda.
Apakah anda akan membiarkan diri anda kalah dan terpuruk sedangkan pelaku pelecehan dan atau kekerasan seksual hidup dengan leluasa?

Dengan bunuh diri anda telah menghancurkan hidup anda dua kali. Setelah hidup anda hancur karena perilaku pelecehan dan atau kekerasan seksual yang anda alami, apakah anda bermaksud menghancurkannya lagi?

Diri anda sendiri yang memutuskan, itu semua pilihan anda.
Anda sendiri yang dapat bangkit dari kejatuhan anda dengan kaki anda, dengan segala kekuatan dan keberanian anda.
Jangan biarkan tindakan biadab itu terulang kembali.

Jika berdiri sendiri sangat berat bagi anda ada baiknya anda meminta bantuan. Namun minta tolonglah pada orang yang tepat, yang dapat anda percaya dan dapat memberi pengaruh baik pada anda, bukan sebaliknya.

Semoga anda menemukan orang yang tepat yang membantu anda bangkit dari keterpurukan anda dan berada di samping anda untuk menguatkan anda. Bukan yang meninggalkan anda, menjatuhkan anda atau bahkan yang membuat anda terkubur dalam-dalam.

Sekali lagi ingat bahwa anda layak hidup! Anda pantas untuk bahagia!
You (life) are worthy. And you deserve to be happy. 

 




Pesan saya, bagi siapapun yang membaca postingan saya ini; untuk lebih menghargai hidup, menghargai orang lain dan cintai diri sendiri (love yourself).

Bantu dan dukung mereka yang membutuhkan. Buat hidup anda lebih bermakna karenanya.

Silahkan share postingan saya ini jika anda setuju dan ingin mendukung statement bahwa BUNUH DIRI BUKANLAH SOLUSI!
Thanks awfully. :)