Untuk menghadapi ketidakpastian pada masa sulit seperti
sekarang ini dan bagaimana meraih kesuksesan sejati maka kita perlu
memiliki tiga kunci utama menuju kesuksesan sejati, yaitu:
1. The Perception
(Cara Pandang)
2. Stress Management
(Mengelola Stress)
3. The Power of Adaptability
(Kemampuan Adaptif)
Mari
kita bahas satu-persatu.
1. THE
PERCEPTION (CARA PANDANG)
(Dennis
Waitley)
Apa yang menjadi cara pandang kitalah yang akan
menentukan keberhasilan, karena hal ini akan menentukan setiap
langkah yang ingin kita ditempuh. Seorang atlet lari akan berhasil
menginjak garis finish
apabila ia dapat mengarahkan pandangannya ke depan, bukan ke
belakang. Selama seorang atlet masih mampu berfokus pada apa yang di
depan maka ia akan memiliki kesempatan yang sama dengan pelari-pelari
lainnya untuk mencapai garis akhir.
Tetapi kita harus ingat apa yang ingin kita capai di
depan juga ditentukan dengan apa yang pernah terjadi di belakang.
Pelatihan, kerja keras, kegagalan, ketidakberhasilan, kesengsaraan,
ketidakmampuan mungkin pernah di alami, tetapi untuk bisa berhasil
maju ke depan sangat tergantung seberapa baiknya kita mengelola masa
lalu tersebut. Harus dicatat pula kita sebagai manusia biasanya lebih
terikat pada masa lalu atau sering terpengaruh pada sejarah yang
sudah lewat. Masa lalu penuh kegagalan dan ketidakberhasilan yang
pernah dialami sering tidak dapat kita lupakan begitu saja atau
bahkan sebaliknya tidak sedikit orang yang masih sering bangga dengan
keberhasilan masa lalunya sehingga ia lupa mengerjakan hal-hal baru
untuk meraih keberhasilan di masa sekarang atau di masa depan. Banyak
orang ingin membuka pintu kesempatan di masa sekarang dengan
menggunakan kunci-kunci keberhasilannya di masa lalu. Hal inilah yang
akan membuat frustasi dan kecewa.
“If your past success still looks big to you, then
you are doing nothing today.”
(Mikhail
Gorbachev)
Jadi cara pandang yang benar, persepsi yang dikelola
dengan baik akan menentukan keberhasilan di masa mendatang.
Jangan
pernah kita hidup di dalam Zona Apatis
yaitu Zona yang disebabkan dari pengalaman-pengalaman negatif di masa
lalu yang kemudian mempengaruhi kehidupan masa depan menjadi negatif.
Di dalam zona ini orang akan hidup apatis dan enggan memiliki cara
pandang baru yang positif tentang masa depan.
Zona Nyaman (Comfort
Zone) adalah zona di mana orang yang
memiliki keberhasilan-keberhasilan masa lalu yang positif namun
mereka terlelap dalam kesuksesannya lalu mempengaruhi cara pandang
dan kehidupannya ke depan. Zona Nyaman ini justru lebih sulit
dibangkitkan atau diarahkan kembali kepada yang benar, kecuali
setelah mengalami turbulensi
berikutnya yang akan segera menyadarkan bahwa mereka harus selalu
siap menghadapi tantangan.
Sisi lain yang dapat diperbaiki bila kita berada di
dalam Zona Apatis yaitu kita menggunakan pengalaman negatif masa lalu
menjadi alat proses pembelajaran untuk menghadapi tantangan di masa
depan, jika kita telah berhasil menggunakan cara pandang ini maka
kita sudah berada pada Zona Pembelajaran
(Learning Zone).
Jika kita memiliki pengalaman-pengalaman positif,
keberhasilan masa lalu yang terus kita evaluasi dan kita jadikan
bahan perencanaan masa depan, maka kita telah berhasil sampai di Zona
Kesuksesan yaitu Zona Pemenang (Winning
Zone).
2. STRESS
MANAGEMENT (MENGELOLA STRESS)
”Siapa
yang sanggup mengelola tekanan, dia yang layak disebut pahlawan.“
(Family
DISCovery)
Ketika kita menghadapi masalah atau tekanan dalam hidup
maka kita harus segera bisa memilah masalah tersebut sesuai
kelompoknya, masalah yang masih di dalam pengaruh langsung dan yang
berada di bawah pengaruh tidak langsung segera selesaikan, sedangkan
masalah yang sudah di luar kekuasaan kita jangan dipikirkan lagi.
Jangan terlalu merisaukan hal-hal yang berada di luar kemampuan kita,
karena hal itu hanya akan membuat kita stress.
Cobalah berfokus untuk menyelesaikan hal-hal yang berada dalam area
kontrol.
Cara lain mengelola stress
adalah dengan cara mengelola respond
kita, kita mau stress
atau tidak sangat tegantung pada respond
kita. Bila kita berespon positif, misalnya kita bersikap tenang maka
kita akan bisa lebih konsentrasi menghadapi masalah kita. Hadapi
masalah dengan ‘humor’ atau berdasarkan takwa kita pada Tuhan
maka kita akan mendapatkan ketenangan. Hadapi masalah dengan
kesabaran dan ucapan syukur atas apa yang terjadi maka kita sedang
membangun optimis dalam diri bahwa kita bisa menyelesaikannya.
3. THE
POWER OF ADAPTABILITY (KEMAMPUAN ADAPTIF)
”Perubahan
adalah satu-satunya hal yang tidak pernah berubah.“
(Family
DISCovery)
Kita tahu bahwa Dinosaurus telah punah karena
ketidakmampuannya untuk beradaptasi, banyak bisnis yang tutup atau
bangkrut karena ketidakinginannya untuk berubah dan menyesuaikan
diri. Jadi jelas bagi siapa yang ingin survive
dalam menghadapi tantangan di masa depan dia harus siap untuk berubah
dan meng-update serta
upgrade diri.
1. Membuat perencanaan sebelum bertindak
2. Menangguhkan keinginan untuk sementara waktu
3. Pertajam intuisi
4. Berani mencoba
5. Bertahan walaupun tidak suka
6. Temukan hikmah kehidupan atas setiap kejadian
7. Bersyukur dalam segala kondisi
No comments:
Post a Comment