dan cukup berani untuk menghadapi dirinya sendiri manakala ia takut,
manusia yang memiliki rasa bangga dan keteguhan dalam kekalahan, rendah
hati dan jujur dalam kemenangan.
Bentuklah puteraku menjadi seorang yang kuat dan mengerti bahwa
mengetahui serta mengenal diri sendiri adalah dasar dari segala ilmu yang
benar.
Tuhanku, janganlah puteraku Kau bimbing pada jalan yang mudah dan lunak,
biarlah Kau bawa dia ke dalam gelombang dan desak kesulitan tantangan
hidup.
Bimbinglah puteraku, supaya dia mampu tegak berdiri di tengah badai,
serta berwelas asih kepada mereka yang jatuh.
Bentuklah puteraku, menjadi manusia berhati bening dengan cita-cita
setinggi langit. Seorang manusia yang sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum
memimpin orang lain.
Seorang manusia yang mampu meraih hari depan tapi tak melupakan masa
lampau.
Dan setelah segala menjadi miliknya semoga puteraku dilengkapi hati yang
ringan untuk bergembira, serta selalu bersungguh-sungguh, namun jangan
sekali-kali berlebihan.
Berikan kepadanya kerendahan hati, kesederhanaan dan keagungan yang
hakiki, pikiran cerah dan terbuka bagi sumber kearifan dan kelembutan dari
kekuatan yang sebenarnya.
Sehingga aku, orang tuanya, akan berani berkata,
“hidupku tidaklah sia-sia”.
[Ditulis Douglas Mac Arthur pada masa paling sulit di awal Perang Pasifik
Sumber: MOTIVASI NET oleh Ir. Andi Muzaki, SH., MT.]
Sumber: MOTIVASI NET oleh Ir. Andi Muzaki, SH., MT.]
No comments:
Post a Comment