“BERIMAN NAMUN JUGA BERFIKIR” [1]
Beberapa Jawaban
dari Pertanyaan dan Pernyataan Irshad Manji
dalam Surat
Terbukanya
(Beriman
Tanpa Rasa Takut)
v SURAT TERBUKA
·
Korban Pemerkosaan yang Dihukum Rajam
Karena Tuduhan Zina
Sangat tidak fair, justru seharusnya korban dilindungi. Pemerkosanya yang harus
dihukum berat.
“Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah
ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila
mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu)
dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai ALLAAH memberi jalan
lain kepadanya.”
(QS. An-Nisaa’: 15)
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka
ingat akan ALLAAH, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa selain dari pada ALLAAH? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
(QS. Ali ‘Imran: 135)
“Dan orang-orang yang menuduh
wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak
mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan
puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat
selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(QS. An-Nuur: 4)
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang
lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di
dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,”
(QS. An-Nuur: 23)
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujaraat: 6)
“Hai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena ALLAAH,
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada ALLAAH, sesungguhnya
ALLAAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Maidaah: 8)
“Sesungguhnya ALLAAH menyuruh
kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya ALLAAH memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya ALLAAH adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. An-Nisaa’: 58)
·
Wanita Ditangkap Karena Memakai Baju
Warna Merah Saat Valentine
Di sini tidak jelas apakah hanya
karena warna baju atau karena ikut merayakan valentine sehingga wanita tsb ditangkap? Dan setelah ditangkap apa
yang dilakukan terhadap wanita tsb?
Bagaimanapun valentine bukanlah ajaran Islam. Ini bukan tentang kebahagiaan tapi
kepercayaan & ritual. Valentine
dilihat dari sejarahnya (dengan berbagai versi) semuanya mengindikasikan bahwa
muslim tidak perlu/ tidak boleh merayakannya. Dan jika benar valentine terkait kepercayaan/ akidah
maka yang merayakannya berdosa (jika dia mengetahui hal tsb tapi tetap
melakukannya). Beda kasus jika dia tidak tahu/ tidak mengerti atau hanya
sekedar terjebak dalam lingkungan/ sistem yang mengharuskannya (terpaksa), maka
kita tidak bisa/ punya kewenangan mengukur dosanya. Karena bahkan jika ada
orang yang terpaksa menutupi imannya demi keselamatan/ kehormatan dirinya dan
keluarga, hal tsb diperbolehkan.
Kembali soal penangkapan, saya fikir
jika wanita tsb ditangkap hanya karena alasan tsb itu sangat tidak bijak. Memberikan
pengertian, sosialisasi, pendidikan (edukasi) dan penerangan yang harusnya
didahulukan agar orang-orang mengetahui tentang valentine dan hukum merayakannya. Di sekolah saya pun tidak pernah
dibahas soal valentine, saya tahu
bukan dari sekolah atau buku teks sekolah tapi dari membaca-baca buku sendiri
dan mencari tahu dari sumber lain, dan baru saya ketahui saat SMA. Jadi sangat
wajar jika ada banyak pemuda & pemudi yang ikut merayakannya semata-mata karena
ikut-ikutan teman & acara yang sering diadakan, sedang mereka memang tidak
mengerti apa yang mereka lakukan. Selanjutnya berdialog adalah hal yang paling
pantas/ tepat. Jikapun mereka tetap tidak peduli, itu bukan kewajiban kita
lagi, bahkan agama sekalipun tidak boleh dipaksakan.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujaraat: 6)
“Dan (juga) orang-orang yang
apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan ALLAAH, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain dari pada ALLAAH? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui.”
(QS. Ali ‘Imran: 135)
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena ALLAAH, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada ALLAAH, sesungguhnya ALLAAH Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
(QS. Al-Maidaah: 8)
“Sesungguhnya ALLAAH menyuruh
kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya ALLAAH memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya ALLAAH adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. An-Nisaa’: 58)
·
Siapa Penjajah Kaum Muslim
Sesungguhnya? (Amerika atau Bangsa Arab?)
Bisa siapa saja menurutku. Jika
pertanyaannya diajukan khusus Arab atau Amerika, itu sangat tidak fair. Maka menurutku seorang Irshad
Manji tidak ada bedanya dengan kebanyakan orang yang dia tentang/ tidak disukai
terkait dengan anti semit – rasis – karena itu sama saja bukan?
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena ALLAAH, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada ALLAAH, sesungguhnya ALLAAH Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
(QS. Al-Maidaah: 8)
·
Seruan Al-Qur’an Membenci Kaum Yahudi?
(Di mana? QS?)
Yahudi kan bisa bangsa, agama, darah/
keturunan ataupun kewarganegaraan. Yudaisme berbeda dengan Zionisme/ Yahudi
Talmudian/ Israelis, seharusnya Irshad Manji sudah tahu hal ini kan? Benar
bahwa beberapa Nabi dan Rasul bahkan adalah juga bangsa Yahudi, jadi tidak
mungkin ALLAAH menyuruh kita membenci mereka bukan? Justru Yahudi sendirilah yang
dulu tidak menerima mereka (Nabi/ Rasul dari bangsa mereka sendiri), durhaka – kecuali
yang beriman tentu saja.
Anti Zionis/ Israel terkait
pendudukan, penjajahan dan pembantaian di Palestina, ini bukan semata-mata
karena sentimen/ tentang agama atau ras, tapi lebih dari itu, ini sudah masuk
isu kemanusiaan, keadilan dan kebebasan.
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena ALLAAH, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Dan bertakwalah kepada ALLAAH, sesungguhnya ALLAAH Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
(QS. Al-Maidaah: 8)
“Dan apabila dikatakan
kepada mereka, ‘Berimanlah kepada Al-Quran yang diturunkan ALLAAH,’ mereka
berkata, ‘Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami’. Dan
mereka kafir kepada Al-Quran yang diturunkan sesudahnya, sedang Al-Quran itu
adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah,
‘Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi ALLAAH jika benar kamu orang-orang yang
beriman?’"
(QS. Al-Baqarah: 91)
----------to be continued---------
Ø Opini di postingan ini adalah semata tanggapan saya pribadi terkait isi
Surat Terbuka/ E-Book Irshad Manji berjudul Beriman Tanpa Rasa Takut
(Versi Indonesia .) Dengan begitu
komentar berupa jawaban ataupun pertanyaan belum bisa dikatakan semuanya
menunjukkan pandangan saya. Mohon pembaca tidak rancu dengan kenyataan di
lapangan, pernyataan, atau pertanyaan yang muncul. Tambahan berupa ayat-ayat
Al-Qur’an semata-mata untuk mengingatkan dan membantu kita bersama. Semoga
tulisan saya ini bermanfaat.
[NB: Jika anda ingin
mengetahui isi surat terbuka/ buku
Irshad Manji selengkapnya silahkan beli bukunya dan baca seluruh isinya
atau bisa juga download e-booknya]
No comments:
Post a Comment