| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Saturday 14 June 2014

APRIL MOP (APRIL FOOLS DAY)




      Setiap tanggal 1 April masih ada saja orang yang merayakan hari tersebut dengan membuat keisengan ataupun kejutan.

April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari pada tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai April Mop. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sebenarnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol (yang memang didahului dengan upaya penipuan)?

Rasulullaah SAW telah mewajibkan umatnya untuk bersikap ‘Ilmu qabla amal (berarti ilmu sebelum mengamalkan). Umat Muhammad SAW wajib mengetahui duduk perkara suatu hal secara benar sebelum mengerjakannya. Sayyid Quthb juga mengatakan bahwa orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa pengetahuan yang cukup sama dengan orang-orang jahiliyah. Jangan sampai kita menjadi golongan mereka terhadap kejahiliyahan.
Berikut ini adalah sejarah April Mop (April Fools Day), mari kita simak bersama-sama.

SEJARAH APRIL MOP

     Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sebenarnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut mari kita tengok dulu sejarah Spanyol ketika masih di bawah kekuasaan Islam.

    Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dapat dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, dan Tours jatuh. Meskipun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.

    Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati maka banyak warga Spanyol yang kemudian dengan sukarela memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam namun mereka benar-benar mempraktekkan kehidupan secara Islami, mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an, mereka selalu berkata tidak untuk segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

    Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol beberapa kali berupaya membersihkan Islam dari Spanyol namun mereka selalu tidak berhasil. Lalu dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol yaitu dengan melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.

Mulailah serangan pertama. Secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari dari pada membaca Al-Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai tetapi juga penduduk sipil, para perempuan, anak-anak dan orang-orang tua sekalipun, semuanya dihabisi dengan sadis.

    Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.

Ketika jalan-jalan sudah sepi, menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut.

     Keesokan harinya ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumahnya.

Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil. Sedangkan tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Jerit tangis pecah dan takbir membahana. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, dengan buas ribuan tentara Salib segera membantai umat Islam Spanyol, warga sipil yang tidak berdaya tanpa perasaan belas kasihan.

Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam, darah menggenang di mana-mana. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).

Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Karenanya sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan turut merayakan April Mop maka sama saja dengan merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.

 Wallahu a’lam...



[Referensi: Rizki Ridyasmara dalam  “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?” (Pustaka Alkautsar, 2005),
eramuslim.com]



“Mereka berusaha hendak memadamkan nur (cahaya)  ALLAAH  dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi ALLAAH (justru) menyempurnakan  nur-hidayah NYA (agama Islam) walau orang-orang kafir membencinya".
(QS. As-Shaff: 8)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”.
(QS. Al-Israa’: 36)

 “Orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa pengetahuan yang cukup adalah sama dengan orang-orang jahiliyah.”
(Sayyid Quthb)

No comments:

Post a Comment