| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Saturday 11 January 2014

“CIPTAKAN KARIR HEBAT!”


KITA BISA!     

            Siapapun bisa mempunyai karir hebat, apapun bidang pekerjaannya. Intinya adalah cara kita mendefinisikannya. Jika kita mendefinisikan “karir hebat” sebagai sesuatu yang mendatangkan banyak uang dan kekuasaan mungkin kita tidak akan mencapai level sehebat Alexander Agung. Gaji yang mencukupi tentu saja penting tapi bukankah ada yang lebih penting dalam karir hebat selain gaji?

            Orang yang mempunyai karir hebat memberikan kontribusi yang istimewa dan memunculkan rasa setia serta percaya dalam diri orang lain. Setiap orang tanpa memandang jabatan/ posisi/ profesi bisa melakukannya!

Kontribusi istimewa kita adalah “apa” dari karir hebat kita. Hal tsb muncul dari dalam diri kita dari perpaduan bakat dan hasrat kita yang unik. Kesetiaan dan kepercayaan berasal dari “bagaimana” dalam karir hebat kita. Kesetiaan dan kepercayaan adalah buah dari karakter serta hati nurani kita, dari impuls tertinggi dan terbaik kita. Kesetiaan dan kepercayaan berasal dari melakukan apa yang kita ketahui di lubuk hati kita dan harus kita lakukan dengan cara yang seharusnya.

Karir hebat adalah tentang memecahkan masalah besar, menghadapi tantangan besar dan memberikan kontribusi besar.

            Banyak orang berdebat tentang ambisi. Ambisi itu baik atau buruk? Itu tergantung pada objek ambisi. Jika kita ambisius untuk mendapat pernak-pernik kesuksesan tapi tidak bersedia membayar harga kejujuran untuk kesuksesan, ambisi dapat menghancurkan kebahagiaan kita. Sedangkan jika kita berambisi membuat perbedaan nyata – kontribusi bermakna – kita akan merasakan kepuasan mendalam atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan kehidupan yang dijalankan dengan baik.

            Saat bicara tentang pekerjaan mereka dalam kehidupan orang Prancis menggunakan kata métier yang aslinya berarti “pelayanan”. Kata tsb mengandung makna memberikan diri, melayani kebutuhan orang lain dan menemukan kepuasan dari menyediakan layanan nyata serta bermakna. Karir hebat tidak muncul dari kebutuhan akan pengakuan dari luar melainkan dari dalam diri, dari keingintahuan kita sendiri, dari perpaduan bakat dan hasrat kita yang unik.

Karir hebat juga muncul dari nurani – dari bisikan batin yang memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan.

Karir hebat membutuhkan dua dimensi yaitu hasrat dan keahlian (kompetensi) untuk memberikan kontribusi, serta karakter yang layak mendapat kepercayaan dan kesetiaan orang lain. Gabungan dari kompetensi dan karakter lah yang menjadikan kita bisa diandalkan. Hal ini berarti siapapun – termasuk kita – bisa memilih mempunyai karir hebat. Atau sebaliknya kita bisa memilih menjalankan karir yang biasa-biasa saja dan kemudian menyesal karena belum memberikan kontribusi sebanyak kemampuan kita?



MEMULAI KARIR HEBAT KITA

            Kata “karir” berasal dari kata bahasa Prancis carrière yang berarti bergerak memutar membentuk lingkaran, juga bisa berarti tambang tempat orang datang untuk memecahkan batu setiap hari. Sayangnya kebanyakan orang menjalankan karir dengan cara itu. Kita merasa seperti mengitari lingkaran namun tidak mencapai apa-apa? Atau kita merasa menyia-nyiakan waktu seperti tahanan di sebuah tambang batu? Kita harus meninggalkan pola fikir lama bahwa kita hanya bagian kecil dari suatu organisasi besar yang mengitari lingkaran yang tak berarti.

            Sebisa mungkin usahakan mencari pekerjaan yang memanfaatkan bakat, membakar hasrat dan memuaskan nurani kita!

Kita akan menghabiskan sebagian besar kehidupan dan energi kita untuk karir, jadi bukankah masuk akal membayangkan serta merancang karir hebat untuk diri kita sendiri?

Berhentilah bertanya, bagaimana cara mendapat kenaikan jabatan, tapi mulailah bertanya, perbedaan apa yang akan saya buat dan apa warisan yang akan saya tinggalkan?

Pernyataan kontribusi adalah jawaban atas pertanyaan tsb.

Pernyataan kontribusi merangkum hal terbaik yang bisa kita tawarkan terhadap tantangan yang membuat kita bersemangat/ termotivasi. Hal tsb menjadi kemudi karir kita. Dengan pernyataan kontribusi kita memiliki arah dasar untuk tujuan karir kita. Membayangkan, mendefinisikan dan merancang pernyataan kontribusi adalah langkah pertama menuju karir hebat kita.

Kita memiliki kekuatan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain – kombinasi unik dari bakat, hasrat dan nurani kita. Di manakah kekuatan kita bertemu dengan kebutuhan pasar? Kemampuan kita untuk memberikan kontribusi unik terletak pada titik tsb.  

Orang yang hanya mencari pekerjaan punya CV, sedang orang yang berniat membangun karir hebat punya pernyataan kontribusi.

Visi kita tentang kontribusi kita akan berkembang dan mungkin berubah secara perlahan atau langsung di sepanjang hidup.



BERKONTRIBUSI

            Setelah menulis pernyatan kontribusi tentu kita ingin mewujudkannya. Banyak orang gagal menciptakan karir hebat bagi diri sendiri karena dengan sia-sia menunggu karir hebat datang menghampiri. Rintangan itu pasti ada. Kita pun harus berurusan dengan seperangkat kelemahan yang unik. Terlepas dari tantangan dan peluang unik secara historis, sosial serta lingkungan yang kita hadapi, kita punya banyak pilihan tentang apa yang kita akan kita lakukan saat ini. Bila kita menunggu seseorang untuk mengurus kita dan mengatasi rintangan kita, kita tidak akan pernah memberikan kontribusi yang mampu kita berikan. Sebagian dari kita tidak menghadapi rintangan yang tak teratasi untuk meraih karir hebat, sering kali masalahnya adalah waktu. Kita terkadang terlalu sibuk berusaha dan bekerja giat setiap hari dan tidak pernah meluangkan waktu untuk memikirkan apa yang sebenarnya ingin kita lakukan. Jika kita ingin menciptakan karir hebat maka mari kita coba sisihkan waktu untuk mendefinisikan kontribusi kita dan merencanakan cara mencapainya. Mari kita coba prinsip menciptakan segala sesuatu dua kali, pertama dalam fikiran, lalu di dunia nyata (mewujudkannya)!



KENALI KEKUATAN DIRI!

            Filsuf besar William James mengajarkan bahwa, “kebanyakan orang hidup dalam lingkaran potensi yang sangat terbatas. Kita semua memiliki energi dan kecerdasan berlimpah yang bisa kita manfaatkan.” Mungkin dalam pekerjaan kita tidak diperkenankan menggunakan porsi signifikan dari apa yang bisa kita tawarkan? Atau kita tidak punya pekerjaan dan merasa tidak dihargai karena apa yang kita tawarkan sering ditolak?

            Saat kita tumbuh dewasa sering kali kita membandingkan diri dengan orang lain sehingga lokus identitas kita beralih dari diri sendiri ke pendapat orang lain tentang kita – seberapa bagus kita bersaing. Kita kehilangan identitas. Hal ini bisa disebut “pencurian identitas” sejati! Kita tidak akan mampu memberikan kontribusi unik karena nilai kita telah turun dan kehilangan sesuatu yang berharga dari diri kita sendiri.

            Di dunia ini tak ada orang yang seperti kita, kita benar-benar unik. Kombinasi kekuatan, pengalaman, bakat, dan kecerdasan kita tidak pernah ada di tempat lain serta tak akan terulang. Karenanya tak ada orang lain yang bisa memberikan kontribusi unik yang bisa kita berikan.

            Mengadopsi paradigma era pengetahuan berarti membawa portofolio kekuatan individu kita pada masalah dan tantangan bermakna yang relevan. Kita bukanlah “deskripsi tugas yang memiliki kaki”. Kita manusia yang memiliki pengetahuan, terampil, proaktif, berfikir serta kreatif dengan potensi tak terbatas; dan kita bisa mengungkit portofolio kekuatan tsb untuk memberikan kontribusi unik kita sendiri.

            Sekarang mari kita fikirkan jawaban atas pertanyaan kunci di setiap kategori berikut:

1.      Bakat

Ø  Pengetahuan, bakat atau ketrampilan unik apa yang anda miliki yang bisa membantu anda memberikan kontribusi?

Bakat serupa dengan sidik jari, semua orang memilikinya dan tidak ada bakat yang sama. Bakat kita adalah keunikan kita.

Namun jangan mencampuradukan ketrampilan dengan bakat. Orang bisa saja memiliki ketrampilan yang bukan bakatnya. Bila pekerjaan kita membutuhkan ketrampilan kita tapi bukan bakat kita, kita tak akan pernah memanfaatkan bagian kita yang asli dan naluriah.

Ø  Apa yang anda lakukan dengan mudah dan baik?

Ø  Apa yang biasanya orang minta anda lakukan karena anda mahir melakukannya?  (terlepas anda suka atau tidak)

Ø  Bila seseorang minta atasan atau rekan kerja anda mencatat bakat anda, kira-kira apa yang akan mereka katakan?

Cobalah tekuni hal-hal yang kita kuasai dengan lebih baik dari pada orang lain dan yang paling kita nikmati.

2.      Hasrat

Ø  Peluang apa terkait pekerjaan yang anda dambakan?

Jangan pernah mengecilkan hasrat. Hasrat kita adalah hal yang memuaskan kita. Hasrat adalah api yang berasal dari dalam diri, bukan dari luar. Di dalam diri kita terdapat sumber kegembiraan yang membutuhkan penyaluran.

Ø  Apa yang anda lakukan pada waktu luang?

Ø  Apa yang membuat energi anda meningkat? Anda suka berdebat tentang apa?

Ø  Apa yang anda baca?

Ø  Apa yang anda  lakukan saat masih kecil yang memikat anda?

Ø  Pengalaman apa yang membuat anda gembira?

3.      Nurani

Ø  Apa tanggung jawab anda yang sesungguhnya terhadap organisai, pelanggan dan rekan kerja anda?

Jawaban kita akan langsung menunjukkan kepada kita betapa terbatasnya deskripsi tugas kita dibandingkan kontribusi yang bisa kita berikan.

Pakar manajemen ternama Jim Collins berkata,”satu perbedaan penting antara orang yang salah dan orang yang benar adalah kelompok pertama melihat diri mereka memiliki ‘pekerjaan’, sementara kelompok terakhir melihat diri mereka memiliki ‘tanggung jawab’. Setiap orang harus mampu merespon pertanyaan,’apa pekerjaan anda?’ bukan dengan menyebutkan jabatan tapi dengan pernyataan tentang tanggung jawab pribadi.”

            Karir kita tak akan berarti jika tidak didorong oleh nurani kita. Bila pekerjaan yang kita lakukan melanggar rasa integritas atau kejujuran kita, kesuksesan manapun tak akan bisa mengompensasi kekecewaan kita pada diri sendiri. Sebaliknya, jika pekerjaan yang kita lakukan memuaskan nurani kita, apapun itu, kita akan selalu menikmati kedamaian hati dan merasakan kepuasan pribadi.

            Akhirnya, sebagai penutup, ingatlah bahwa:

            Karir kita akan menjadi hebat asalkan kita memberikan hal tertinggi yang kita miliki. Kita tidak akan terhindar dari kesulitan atau tantangan, namun kita akan mendapat kepuasan mendalam saat memberikan bakat terbaik kita, hasrat terkuat kita dan komitmen nurani kita.



---------------------to be continued------------------------



Jika anda ingin mengetahui selengkapnya silahkan beli bukunya dan baca seluruh isinya. Dijamin gak bakalan rugi! J

Atau ingin dapat versi editan dari saya cukup mengikuti kelanjutan postingan saya di blog ini, supaya gak ketinggalan follow saja blog saya. Saya tunggu juga komentar, kritik dan saran teman-teman ya... Terima kasih! J

  



[Sumber: “Great Work Great Career” by Stephen R. Covey dan Jennifer Colosimo]

  



“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.”

(QS. Al-Israa’: 12)



“Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?’ Katakanlah: ‘ALLAAH’, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.”

(QS. Saba’: 24)



“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan ALLAAH kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada ALLAAH sebagian dari karunia-NYA. Sesungguhnya ALLAAH Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An Nisaa’: 32)



“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-NYA di antara hamba-hamba-NYA dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-NYA).’ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka ALLAAH akan menggantinya dan DIA-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.”

(QS. Saba’: 36)

No comments:

Post a Comment